UNTUK LIA
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ketika kecil aku selalu bermain di beranda rumah. Kupu-kupu dan serangga senang bercerita. Mereka menceritakan tentang hutan,sungai,dan pohon. Ketika kematian menjemput, mereka bereinkarnasi menjadi apa saja mereka inginkan.
Suatu hari mereka menjadi anjing dan kucing. Menyapku diantara lelap dan kantukku. Berlari menuju kamarku yang hening. Mereka tidur dipangkuanku. Bercerita tentang hidup abadi. Tapi mereka ingin mati. Tidak ingin bereinkarnasi.
Tengah malam aku terbangun. Kutatap foto ibu. Ia seperti menyapaku di atas bukit. Melambaikan tangan dan memanggilku. Setelah jam menjadi lingkaran waktu yang tak berujung. Hari itu tanggal merah, dan ramalan cuaca terbilang baik. Aku pulang melewati bukit. Bertemu ibu yang sedang sakit.
Diantara jalan yang ramai dimalam hari. Orang-orang ramai berbicara tentang hantu. Ia hidup dan menemani siapa saja yang sedang sendirian. Aku tidak takut hantu, aku lebih takut kehilangan ibu. Di atas bukit, malam menjadi hening. Kilatan cahaya terbang dihempas angin. Jalanan mulai sepi, hari gelap menyelimuti.
Aku tiba di beranda rumah. Ku buka perlahan gerbang reot yang sudah dimakan rayap. Kupu-kupu dan serangga ringkih. Bercerita tentang reinkarnasi. Tapi tidak ada yang abadi. Hidup adalah menunggu mati. Ku ketuk pintu, ibu senyum melihatku. Tangisanku hadir karena rindu pada ibu.
Komentar
Posting Komentar